Desa Jambeyan terdiri dari 2 RW dan 9 RT. Kesembilan RT tersebut tersebar di penjuru desa dan terletak di dukuh yang berbeda. RT 1 dan RT 2 terletak di Dukuh Jambeyan, RT 3 terletak di Dukuh Ngremis, RT 4 terletak di Dukuh Wora- Wari, RT 5 terletak di Dukuh Mao-Birinan, RT 6 terletak di Dukuh Surobayan, RT 7 terletak di Dukuh Karangasem, sementara RT 8 dan RT 9 terletak di Dukuh Senden.
Konon dahulu, Desa Jambeyan merupakan sebuah hutan belantara dimana tidak ada siapapun yang tinggal di daerah tersebut. Pada suatu hari, datanglah seorang Kyai bernama Jambeono. Kyai Jambeono ini kemudian membabat hutan tersebut dan terbentuklah suatu desa. Pada awalnya, desa tersebut masih kosong dan hanya dihuni oleh Kyai Jambeono tersebut sehingga desa tersebut dinamakan Desa Jambeyan.
Konon pada masa penjajahan Belanda, ketika tentara Belanda menembak Desa Jambeyan menggunakan meriam, maka peluru meriam akan selalu meleset dan jatuhnya selalu di luar Desa Jambeyan. Hal ini sesuai dengan sabda atau perkataan Kyai Jambeono yang mengatakan bahwa Desa Jambeyan adalah desa yang aman dan tenteram. Setelah Kyai Jambeono meninggal dan dimakamkan di makam Desa Jambeyan, kepemimpinan desa digantikan oleh Pak Warno yang juga menuntut ilmu agama ke Demak.
Ditulis FAQIH S. A. - Teknik Elektro UGM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar